Balancer
Balancer atau “balance” yang memiliki arti penyeimbang ini mungkin udah
nggak asing lagi nama ini ditelinga kita,tahukah anda dimanakah letak balancer
pada kendaraan yang kita miliki, contohnya aja mobil deh,, ayo dimana,,? Yapss.. betul...
balancer pada mobil yaitu yang biasa dibilang roda gila (flt wheel) yang nempel
jadi pijakan dan dudukan rumah koping alias kalo kata orang itu (matahari) roda
gila atau balancer pada mobil massanya beda – beda alias nggak sama tergantung
dari spesifikasi mesinnya, kalo mesin bertenaga besar maka pabrikan akan masang
balancer yang bobotnya lebih berat, sebaliknya kalo mesin yang tenaganya tidak terlalu
besar pabrikanpun memasangkan balancer yang nggak terlalu berat, yaa,, klo
mesin bertenaga rendah diberi balancer yang bobotnya waw...maka mesin akan
terasa berat pas awal buka kopling atau start.
Nah.. klo motor dimana ya.. balancerrnya..? kalo motor ada yang pake
balancer ada juga yang ngga pake balancer, ko bisa,,, ialah.. kan pernah
pengalaman jadi montir, contoh aja motor bebek yang pada eranya itu paling
tenar yaitu Yamaha Crypton 109cc, motor pabrikan tahun 1996 ini di bekali
balancer tenpatnya diatas crank shaft
yang digerak dengan gear 1 : 1 pada crank shaft dan balancer.
Sekarang mesin motor ini udah berubah yaitu Yamaha VegaR sama jupiterZ
dimana mesin ini sama seperti Yamaha crypton tetapi sudah tidak memakai lagi
yang namanya balancer... kenapa malah nggak dipeke..? ia karena adanya struktur
atau bentuk dari crank shaftnya yang tadinya setengah lingkaran jadi satu
lingkaran penuh sehingga bisa balance saat akselerasi, jadi intinya balancer
disini fungsinya ada dua baik mobil atau sepeda motor yaitu :
1. Sebagai penyeimbang putaran mesin sehingga
putaran mesin bisa berputar lebih cepat sampai lewat batas(limite).
2. Meredam getaran mesin terutama mesin disaat
sedang langsam ataupun akselerasi terutama mesin single yang bertenaga besar.
Mesin bisa bergetar karena
pabrikan otomotif yang nyiptain mesin beragam bentuk dari tipe model mesin juga
berfariasi ada yang horizotal kaya motor bebek, ada yang fertikal, model Vdan
model segaris apalagi mesin bersilinder 4 pada sepeda motor dan mesin
bersilinder 12 seperti mobil denyan urutan kerja silinder yang beragam sampai
titik main pin pada pas road yang tidak sesuai secara pembagian 720o
di bagi jumlah piston, contoh satu kali kerja mesin 4takt atau empat langkah
ini satu kali tenaga membutuhkan dua kali putaran atau 72o, jadi
kalo mesin twin atau dua silinder ( 720o : 2 = 360O)
berarti main pin pada pas road sejajar jadi saat piston 1 TMA maka piston 2
juga TMA, akan tetapi untuk keluaran yamaha R25 tidak lah seperti itu melain
kan ia tidak setitik dan agak maju 90o atau berapa dah saya lupa
tapi memang dia tidak segaris yang hanya untuk menghasilkan tenaga yang lebih
besar dimana kerja piston tidak teratur sehingga getaran akan muncul dan disinilah
balancer diterapkan.